BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setelah berakhirnya periode
klasik Islam, ketika Islam mulai memasuki masa kemunduran, Eropa bangkit dari
keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik
dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian dunia
lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan,
kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan
politiknya.
Kemajuan-kemajuan
Eropa ini tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan Islam di Spanyol. Dari
Spanyol Islamlah Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika Islam
mencapai masa sangat penting, menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu,
orang-orang Eropa Kristen banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam di
sana. Islam menjadi “guru” bagi orang Eropa. Karena itu, kehadiran Islam di
Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan.
B.RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimanakah
pradaban islam di spanyol?
2.
Bagaimanakah perkembang dan kemunduran islam di
spanyol?
BAB II
PEMBAHASAN
Ø Masuknya
Islam Ke Spanyol,Masa Keemasan Islam Dan
Kontrbusi Dunia Intelektual Musim Ke Barat
Spanyol,
pada zaman dahulu pernah di kuasai oleh umat islam di masa kejayaannya, tahun
93-989 H./713-1492 M . Berarti lama sekali islam masuk di spanyol. Sudah pasti
segala kebudayaan islam masih melekat erat bahkan tidak dapat dihilangkan.
Islam mengalami kemunduran ,, tetapi bukan berarti setelah kemunduran itu islam
lenyap sama sekali dari bumi spanyol
A. Masuknya
Islam Di Spanyol
Sebagaimana
disebutkan bahwa spanyol diduduki islam pada zaman khalifah al-Walid (705-715),
merupakan salah satu dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus, sebelum
penaklukan spanyol. Umat Islam menguasai Afrika Utara dan menjadikanya sebagai
salah satu propinsi dinasti Bani Umayyah.
Dalam proses penaklukan spanyol terdapat tiga
pahlawan islam yang dapat dikaitkan paling berjasa memimpin satuan-satuan
pasukan di spanyol:
1).
Tharif Ibn Malik
Tharif dapat disebut sebagai perintis
dan penyidik. Ia menyeberangi selat yang berada di antara Marokko dan benua
Eropa itu dengan pasukan perang 500 orang diantaranya adalah tentara berkuda,
mereka menaiki empat uah kapal yamg disediakan oleh Julian. Ia menang dan
kembali ke Afrika Utara membawa harta
rampasan yang tidak sedikit jumlahnya.Di dorong oleh keberhasilan Tharif dan
kemelut yang terjadi dalam tubuh kerajaan Visigothic yangberkuasa di spanyol
pada saat itu, serta dorongan yang besar untuk memperoleh harta rampasan
perang, Musa ibn Nusair pada tahun 711 M. mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak
7.000 orangdi bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad.
2) Thariq Ibn Ziyad
Thariq lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol,
karena pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata.Sebuah gunung tempat
peertama kali Thariq dan pasukannya mendapat dan menyiapkan pasukannya, dikenal
dengan nama Gilbartar(Jabal Thariq). Dengan dikuasainya
daerah ini, maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki spanyol. Dalam
pertempuran disuatu tempat bernama Bakkah,Raja Roderick dapat dikalahkan. Dari
situ Thariq dan pasukannya terus menaklukan kota-kota penting, seperti cordova,
Granada dan Toledo.
Kemenangan
pertama yang dicapai oleh Thariq ibn Ziyad membuka jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas dengan suatu pasukan
yang besar. Ia berangkat mmenyeberangi selat dan satu persatu kota yang dilewatinya dapat
ditaklukan.
3)
Musa ibn Nusyair
Musa berhasil menaklukan Idenia, Karmona, Seville
dan Merida serta mengalahkan kerajaan Ghothic, Theodomir di Orihuela.Ia
bergabung dengan Thariq di Toledo.
Kemudian keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di spanyol termasuk
bagian utraanya mulai dari Saragosa sampai.
B.
Masa Keemasan Islam
Sejak kemenangan islam, Spanyol dengan serta merta
ikut menyempurnakan keberhasilan mereka. Penaklukan wilayah ini olehThariq ibn
Ziyad pada tahun 710 M. Sejak pertama kali berkembangnya kekuasaan dan
kepemimpinan islam di spanyol, Islam berperan sangat besar dalam membangun citra
budaya dan peradaban di wilayah ini.[1]
Puncak kejayaan islam di Spanyol terjadi pada
periode ketiga (912-1013 M.) dimulai dari pemerintahan Abd ar-Rahman III yang
bergelar “An-Nasir”. Pada periode ini, Spanyol diperintah oleh penguasa dengan
gelar khalifah. Penggunaan gelar ini bermula dari berita yang sampai kepada
Abdurrahman III, bahwa al-muktadir, khalifah daulat Bani Abbas di Baghdad
meninggal dunia dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Khalifah-khalifah besar yang
memerintah pada periode iniada tiga orang
yaitu:
3)Abd
ar-Rahman, an-Nasir (912-961)
1. Hakam II (961-976 M.)
2. Hisyam II (976-1009 M.)
Terdapat
sejumlah faktor pendukung bagi terwujudnya kemajuan tersebut diantaranya:
1. Ketika islam masuk ke spanyol, komposisi
masarakat yang ada di negeri itu cukup heterogen yang terdiri dari orang arab,
orang Arab Spanyol, Orang Afrika Utara, dan orang Yahudi.
2. Heterogenitas komposisi masyarakat
diikuti dengan Heterogenitas agama.
3. Adanya semangat kesatuan budaya islam
yang timbul pada pemikiran para ulam dalam arti luas.
4. Persaigan antara Muluk at-Tawaif
ternyata justru meenyebabkan
perkembangan peradaban-peradaban kerajaan kecil disekitar Cordova.
5. Adanya dorongan dari para penguasa yang
mempelopori kegiatan-kegiatan ilmiyah, seperti Abdur Rahman I, Abdurrahman II dan al-Hakam.[2]
C.
Kontribusi Dunia Intelektual Muslim ke Barat
Dalam
masalebih dari tujuh abad, kekuasaan Islam di Spanyol. Umat Islam
telahhmencapai kejayaannya di sana.Banyak prestasi yang mereka proleh, bahkan
pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian dunia kepada kemajuan yang lebih
kompleks.
Al-Muwalladun (orang-orang Spanyol yang masuk
islam), Barbar (Orang islam yang berasal dari Afrika Utara), ash-Shaqalibah
(penduduk daerah antara konstantinopel dan Burgaria yang menjadi tawanan jerman
dan dijual kepada penguasa islam untuk dijadikan bayaran).
Ø Kemajuan
Intelektual
Spanyol adalah negara yang subur. Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan) al-Muwalladun (orang-orang Spanyol yang masuk Islam), Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al-shaqalibah (penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual kepada penguasa Islam untuk dijadikan tentara bayaran), Yahudi, Kristen Muzareb yang berbudaya Arab, dan Kristen yang masih menentang kehadiran Islam. Semua komunitas itu, kecuali yang terakhir memberikan saham intelektual terhadap terbentuknya lingkungan budaya Andalusia yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan fisik di Spanyol.
a) Filsafat
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam
bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai
jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada
abad ke-12. minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan
pada abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad
ibn Abd al-Rahman (832-886 M).
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah. Tokoh utama yang kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk asli Wadi Asa, sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M
.
Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya seorang pengikut Aristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu Rusyd dari Cordova. Pada abad ke 12 diterjemahkan buku Al-Qanun karya Ibnu Sina (Avicenne) mengenai kedokteran. Diahir abad ke-13 diterjemahkan pula buku Al-Hawi karya Razi yang lebih luas dan lebih tebal dari Al-Qanun.
Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya seorang pengikut Aristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu Rusyd dari Cordova. Pada abad ke 12 diterjemahkan buku Al-Qanun karya Ibnu Sina (Avicenne) mengenai kedokteran. Diahir abad ke-13 diterjemahkan pula buku Al-Hawi karya Razi yang lebih luas dan lebih tebal dari Al-Qanun.
b) Sains
Abbas ibn Fama termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ia orang yang pertama kali menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim ibn Yahya al-Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang. Ahad ibn Ibas dari Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umi al-Hasan bint Abi Ja’far dan saudara perempuan al-Hafidzh adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibn Bathuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudra Pasai dan Cina. Ibn Khaldun (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibn Khaldun dart Tum adalah perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan di atas bertempat tinggal di Spanyol yang kemudian pindah ke Afrika.
c) Fikih
Dalam bidang fikih, Spanyol dikenal sebagai penganut mazhab
Maliki. Yang memperkenalkan mazhab ini disana adalah Ziyad ibn Abd al-Rahman.
Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi qadhi pad masa
Hisyam ibn Abd al-
Rahman. Ahli-ahli fikih lainnya yaitu Abu Bakr ibn al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id al-Baluthi dan Ibn Hazm yang terkenal.
Rahman. Ahli-ahli fikih lainnya yaitu Abu Bakr ibn al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id al-Baluthi dan Ibn Hazm yang terkenal.
Sedillot berkata, “Mazhab Maliki itulah yang secara khusus memikat pandangan kita karena hubungan kita dengan bangsa Arab Afrika. Pada waktu itu pemerintah Prancis menugaskan Dr. Peron untuk menerjemahkan buku Fiqh Al Mukhtashar karya Al Khalik bin Ishaq bin Ya’qub (w. 1422 M).
d) Musik dan Kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Setiap kali diadakan pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya.
e) Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol. Diantara para ahli yang mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa yaitu Ibn Sayyidih, Ibn malik pengarang Alfiyah, Ibn Huruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan al-Gharnathi.
Ø Kemegahan Pembangunan Fisik
Orang-orang memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan irigasi. Kalau dam digunakan untuk mengecek curah air waduk dibuat untuk konservasi. Pengaturan hydrolik itu dibangun dengan memperkenalkan roda air asal Persia yang dinamakan na’urah (Spanyol Noria). Namun pembangunan [3]fisik yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman, taman-taman. Di antara pembangunan yang megah adalah masjid Cordova, kota al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana al-Makmun, mesjid Seville dan istana al-Hamra di Granada.
D. Perkambangan
Islam di Spanyol
Sejarah panjang yang dilalui umat
Islam di Spanyol itu dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu:
A. Periode Pertama
(711-755 M)
Pada periode ini, Spanyol berada di
bawah pemerintahan para wali yang diangakat oleh Khalifa h Bani Umayyah yang berpusat
di Damaskus. Pada periode ini
stabilitas politik negeri Spanyol belum tarcapai secara sempurna,
gangguan-gangguan masih terjadi, baik datang dari dalam maupun dari luar.
Gangguan dari dalam antara lain berupa
perselisihan di antara elit penguasa,
terutama akibat etnis dan golongan. Gangguan dari luar datang dari sisa-sisa
musuh islam di Spanyol yang bertempat tinggal di daerah-daerah pegunungan yang
memang tidak pernah tunduk kepada
pemerintahan Islam. Gerakan ini terus memperkuat diri. Setelah berjuang lebih
dari 500 tahun akhirnya mereka mampu mengusir Islam dari Spanyol. Karena
seringnya terjadi konflik internal dan berperang menghadapi musuh dari luar,
maka dalam periode ini Islam Spanyol belum memasuki kegiatan pembangunan di
bidang peradaban dan kebudayaan. Periode ini berakhir dengan datangya Abd
Al-Rahman Al-Dakhil ke spanyol pada tahun 138H/755M.
B.
Periode
Kedua (755-912 M)
Pada periode ini, Spanyol memperoleh keajuan-kemajuan, baik dalam
bidang politik maupun bidang peradaban . Abd Al-Rahman Al-Dakhil mendirikan
masjid Cordova dan sekolah-sekolah di
kota-kota besar Spanyol.Hisyam dikenal
berjasa dalam menegakkan hukum Islam dan Hakam dikenal sebagai pembaharu dalam
bidang kamiliteran. Dialah yang rmprakarsi tentera bayaran di Spanyol Sedangkan
Abd Al-Rahman Al-Ausath di kenal sebagai penguasa yang cinta ilmu. Pemikiran filsafat juga mulsi masuk
pada periode ini, terutama di zaman Abdurahman
Al-Ausath. Ia mengundang para ahli dari dunia Islam lainnya untuk
datang ke Spanyol mulai semarak.
Sekalipun demikian , berbagai ancaman dan ancaman kerusuhan terjadi. Pada
pertengahan abad ke-9, stabilitas negara tertangga dengan munculnya gerakan Keristen fanatik yang mencari kesyahidan
(Martyrdom). Namun, Gereja Keristen lainnya di seluruh Spanyol tidak menaruh
simpati pada garakan itu, karena pemerintahan Islam mengembang kebebasan baragama. Penduduk Kristen diperbolehkan
memiliki pengadilan sendiri berdasarkan hukum Kristen. Gangguan politik yang
paling yang paling serius pada periode ini dating dari umat Islam sendiri.
Golongan pemberontak di Toledo pada tahun 852 M membentuk negara kota yang
berlangsung selama 80 tahun. Dsamping itu, sejumlah orang tidak puas membangkitkan revolusi. Yang terpenting
di antaranya adalah, pemberontakan yang
dipimpin oleh Hafsum dan anaknya yang berpusat dekat Malaga. Sementara itu,
perselisihan antara oran g-orang Barbar dan orang-orang arab masih sering
terjadi.
3. Periode Ketiga (912-1013 M) Pada
priode ini, umat Islam Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan, menyaingi
kejayaan daulat Abbasiyah di Baghdad. Abd Al-Rahman Al-Nashir mendirikan
Universitas Cordova.Perpustakaanya memeliki koleksi ratusan ribu buku. HakamII
juga seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan. Pada masa ini, masyarakat
dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran Awal dari kehancuran khilafah Bani
Umayyah di Spanyol adaalah ketika Hisyam
naik tahta dalam usia sebelas tahun.
Oleh karena itu, kekuasaan aktual berada di tangan para penjabat. Pada tahun
918M, Khalifah menunjuk Ibn abi Amir sebagai pemegang kekuasaan secara mutlak.
Dia seorang yang ambisius yang berhasil menencapkan kekuasaanya dan melebarkan
wilayah kekuasaan Islam dengan menyingkirkan rekan-rekan dan saingannya. Atas
keberhasilan-keberhasilannya, ia mendapatkan gelar Al- Mansyur Billah. Ia
wafat pada tahun 1002 M dan di gantikan oleh anakya Al-
Muzaffar, yang masih dapat memoertahankan keunggulan kera-jaan. Akan tetapi,
setelah wafat pada tahun 1008 M, ia di gantikan oleh adiknya yang tidak memiliki kualitas bagi jabatan itu.
Dalam beberapa tahun saja, yang tadinya makmur di landa keka-cauan dan akhirnya
kehancuran total. Pada tahun 1009M mengundurkan diri. Beberapa orang yang di
coba untuk menduduki itu tidak ada yang sanggup memperbaiki keadaan. Akhirnya,
pada tahun 1013 M, Dewan menteri yang
memerintah Cordova mewnghjapuskan jabatan khalifah. Ketika itu., Spanytol sudah
terpecah dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.
4. Periode Keempat (1013-1086) Pada
periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil di
bawah pemerintahan raja raja golongan atau Al
-Mulukuth-Thawaif, yang bewrpusat di suatu kota seperti Seville, Cordova,
Toledo, dan sebagainya.Yang terbesar di antaranya adalah Abbadiyah di Seville.
Pada periode ini umat Islam Spanyol kembali memasuki masa pertikaian intern.
Ironisnya, kalau terjadi perang saudara, ada di antara pihak-pihak yang
bertikai itu yang meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Melihat kelemahan
dan kekacauan yang menimpa keadaan politik Islam itu, untuk pertama kalinya,
orang-orang Kristen pada periode ini mulai mengambil inisiatif penyerangan.
Meskipun, kehidupan politik tidak stabil, namun, kehidupan intelektual terus
berkembang pada periode ini. Istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan
untuk mendapatkan perlindungan dari satu istana ke istana lain.
5. Periode Kelima (1086-1248 M)
Pada periode ini, Spanyol Islam
meskipun masih terpecah dalam beberapa negara, tetapi terdapat satu kekuatan
yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti Murabithun(1086-1143) dan dinasti
Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti Murabithun pada mulanya adalahsebuah gerakan
agama yang di dirikan oleh Yusuf ibn Tasyifin di Afrika Utara. Pada tahun 1062
M ia berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang berpusat di Marakesy. Islam masuk
ke Spanyol atas “undangan”
penguasa-penguasa Islam di sana yang tengah memikul beban berat perjuangan
mempertahankan negeri-negerinya dari
serangan-serangan orang-orang Kristen. Ia dan tentaranya memasuki
Spanyol pada tahun 1086 M dan barhasil mengalah kan pasukan Castilia. Karena
perpecahan di kalangan raja-raja Muslim, Yusuf melangkah lebih jauh untuk
menguasai Spanyol dan ia berhasil untuk itu.Akan tetapi, penguasa-penguasa
sesudah ibn Tasyfin adalah raja-raja lemah. Pada tahun 1143 M, kekuasaan
dinasti ini berakhir, baik di Afrika Utara maupun di Spanyol dan di gantikan
oleh dinasti Muwahhidun. Pada masa dinasti
Murabithun, Saragosa jatuh ke tangan Kristen, tepatnya tahun 1118 M. Di
Spanyol sendiri, sepeninggal dinasti ini, pada mulanya muncul kembali
dinasti-dinasti kecil, tapi hanya berlansung tiga tahun. Pada tahun 1146 M
penguasa dinasti Muwahhiudun yang
berpusat di Afrika Utara merebut daerah
ini. Muwahhidun didirikan oleh Muhammad ibn Tumart (w. 1128). Dinasti ini
dating ke Spanyol di bawah pimpinan Abd Al- Mun’in.Antara tahun 1114 dan 1154
M, kota-kota Muslim penting, Cordova, Almeria, dan Granada jatuh ke bawah
kekuasaannya. Untuk Kekuatan-kekuatan Kristen dapat di pukul mundur.Akan
tetapi, tidak lama setelanh itu, Muwahhidun mengalami keambrukan. Pada tahun
1212 M, tentara Kristen memperoleh kemenangan besar di Las Navas de Tolesa. Kekalahan-kekalahan
yang di alami Muwahhidun menyebabkan
penguasanya memilih untuk meniggalkan Spanyol dan kembali ke Afrika Utara tahun
1235 M. Keadaan Spanyol kembali runyam, berada di bawah penguasa-penguasa kecil.
Dalam kondisi demikian, umat Islam tidak mampu dari serangan-serangan Kristen
yang semakin besar. Tahun 1238 Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan
Seville jatih tahun 1248 M. Seluh Spanyol kecuali Granada lepas dari kekuasaan
Islam 6.Periode Keenam (1248-1492 M) Pada
periode ini, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti Bani
Ahmar (1232-1492). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman
Abdurrahman An-Nasir. Akan tetapi, secara politik, dinasti ini berkuasa di
wilayah Spanyol yang kecil. Kekuasaan Islam yang merupakan pertahanan terakhir
di Spanyol ini barakhir, karena perselisihan orang-orang istana dalam
memperebutkan kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang kepada
ayahnya, karena menunjuk anaknya yang
lain sebagai penngantinya menjadi raja. Dia memberontak dan berusaha merampas
kekuasaan. Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbnuh dan di gantikan oleh
Muhammad ibn Sa’ad. Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Ferdenand dan
Isabella untuk menjatuhkannya. Dua penguasa Kristen ini dapat mengalahkan
penguasa yang sah dan Abu Abdullah naik tahta. Tentu
saja, Ferdenand dan Isabella yang mempersatukan dua kerajaan besar Kristen
melalui perkawinan itu tidak cukup merasa puas. Keduanaya ingin merebut
kekuasaan terakhir umat Islam dI Spanyol. Abu Abdullah tidak kuasa menahan
serangan-serangan orang Kristen tersebut dan pada akhirnya mengaku kalah. Ia
menyerahkan kekuasaan kepada Ferdenand dan Isabella, kemudian, hijrah ke Afrika
Utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol tahun 1492 M.
Umat Islam setelah itu dihadapkan kepada
dua pilihan, masuk Kristen atau Pergi meniggalkan Spanyol. Pada tahun
1609 M,boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daer3.
E.
Faktor-faktor pendukung kemajuan
Spanyol Islam, kemajuannya sangat ditentukan
oleh adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan
kekuatan-kekuatan umat Islam, seperti Abd al-Rahman al-Dakhil, Abd al-Rahman
al-Wasith dan Abd al-Rahman al-Nashir.
Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang oleh kebijaksanaan penguasa-penguasa lainnya yang memelopori kegiatan-kegiatan ilmiah dan adanya toleransi yang ditegakkan oleh penguasa terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi.
Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang oleh kebijaksanaan penguasa-penguasa lainnya yang memelopori kegiatan-kegiatan ilmiah dan adanya toleransi yang ditegakkan oleh penguasa terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi.
Kemajuan-kemajuan yang
terjadidi Spanyol Islam di pengaruhi olehbeberapa faktor:
a. Adanya penguasa
yang kuat dan
berwibawa, yang mampu
mempersatukan kekuatan
ummat
Islam, seperti abd
al-Rahman al-Dakhil, Abd
al-Rahman-Wasith dan Abd
al-Rahman al-Nasir.
b. Adanya kebijaksanaan penguasa
untuk memelopori kegiatan-kegiatan ilmiah
oleh
penguasa Dinasti
Umayyah di Spanyol
seperti Muhammad ibn
abd al-Rahman (852-886M dan al-HakamIIal-Muntashir(961-976M).
c. Penguasa menegakkan
toleransi beragama terhadap
penganutan kristen dan yahudi, sehinga mereka ikut berpartipasi dalam
mewujudkan peradaban islam di sepayol.
d .Masyarakat
sepanyol
islam merupakan masyarakat majmuk yang terdiri dari berbagai komonitas,
e. Adanya kesatuan budaya
Islam. Meskipun pada saat itu
ada persaingan sengit antara
Abbasiyah di
Baghdad dan Umayyah
di Spanyol tapi
para ilmuwan bebas
melakukan
perjalanan untuk
menuntut ilmu mulai
dari ujung Barat
wilayah Islam ke
ujung
timur.
f. Perpecahan politik
masa Muluk al-Thawa’if
dan sesudahnya tidak
menyebabkan
mundurnya peradaban karena setiap
Dinasti (raja) di Malaga, Toledo,
Seville, Granada
dan
lain-lain berusaha menyaingi
Cordova bahkan diantaranya
justru lebih maju
(Badi’,1969:10).
F.
Penyebab Kemunduran dan
Kehancuran Islam Di Spanyol
1. Konflik Islam dan Kristen.
Kehadiran Arab
Islam telah memperkuat
rasa kebangsaan orang-orang
Spanyol
Kristen,
sehingga kehidupan negara Islam
tidak pernah sepi
dari pertentangan antara
Islam dan Kristen.
2. Tidakadanya ideologi pemersatu
Di
Spanyol, sebagaimana politik
yang dijalankan Bani
Umayyah di Damaskus,
orang-orang Arab tidak
pernah menerima orang-orang
pribumi. Mereka masih
memberi
istilah
‘ibad dan muwalladun kepada para muallaf itu, suatu ungkapan yang
dianggap
merendahkan.
3. Kesulitan ekonomi
Pada
paruh kedua masa
Islam di Spanyol,
Para menguasa membangun
kota dan
mengembangkan ilmu
pengetahuan dengan sangat
serius, sehingga lalai
membina
perekonomian.
4. Tidakjelasnya sistem peralihan
pemerintahan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan
diantara ahli waris.
5. Keterpencilan
Spanyol
Islam terpencil dari
Dunia Islam yang
lain. Ia berjuang
sendirian tanpa
mendapat bantuan
kecuali dari Afrika
Utara. Dengan demikian
tidak ada kekuatan
alternatif yang mampumembendung
kebangkitan di sana (Yatim, 2003:107-108).
ah ini.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peradaban Islam di Spanyol terlihat setelah masuknya Ad-Dakhil ke sana.
Perlahan demi perlahan Islam memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
kemajuan Spanyol. ejayaan Islam di Spanyol merupakan salah satu prestasi
penting bagi umat islam karena memberikan sumbangsih yang besar bagi kemajuan
dunia dan Eropa pada khususya. Kemajuan ini dicapai karena beberpa faktor.
Yaitu factor yang dating dari diri orang Islam sendiri dan dari luar orang
Islam.
Tapi pada abad ke – 10 M dunia Islam mulai menampakkan
tanda-tanda kemunduran, begitu juga peradabannya. Kemunduran itu terjadi
setapak demi setapak, sehingga pada abad keenam belas islam sudah hamper tak
ada lagi di Spanyol.
DARFTAR
PUSTAKA
Syukur,
Fatah. 2011. Sejarah Pradaban Islam, Semarang
.Pustaka Rizki.
Supriadi,
Dadi. 2008 .Sejarah Pradaban Islam . ,
Bandung ,PustakaSetia,
Yatim,
Badri. 2007. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: . Raja Grafindo
Raya