ADAB PENUNTUT ILMU TERHADAP GURU
Tiada
sesuatu yang paling berharga sebagai penuntut Ilmu yang pertama kali kita akan
pelajari melainkan tentang Bagaimana kita bisa menghormati ilmu dan orang yang
memberi kita ilmu (guru) dengan kata lain adab kita terhadap seorang
guru, supaya ilmu yang kita dapatkan menjadi berkah (ziadatul khair
/bertambahnya kebaikan) dan bermanfaat bagi kehidupan kita.
Berbicara
tentang adab seorang murid terhadap guru, banyak sekali kitab-kitab maupun
buku-buku yang membahasnya. Namun dalam buku ini akan kami rangkum beberapa
saja dari referensi yang kami dapat diantaranya: yang terdapat dalam kitab ta’limul
muta’allim pada bab ta’dzimil ‘ilmi wa-ahlihi (cara menghormati ilmu
dan guru) karangan syaikh Az-Zarnuji, dan dalam kitab syarah maraqil
‘ubudiyah pada bab aadabul muta’allim (adab seorang penuntut ilmu)
karangan asy-syaikh Muhammad Nawawi al-Jawi. Yaitu:
1.
Jika
bertemu dengan guru, hendaklah engkau mulai dengan rasa hormat dan salam. Dan Meminta
izin terlebih dahulu ketika hendak masuk.
2.
Hendaknya
seorang murid tidak berjalan didepan guru, tidak duduk di tempatnya, dan tidak
memulai bicara kecuali ada izinnya.
3.
Tidak
banyak bicara dihadapan guru.
4.
Jangan
menanyakan sesuatu bila guru sedang capek/bosan atau ketika guru menjelaskan.
5.
Jika
hendak berkunjung ke kediaman (rumah) seorang guru, hendaklah menjaga
waktu yang sesuai agar seorang guru tidak terganggu. Mengucapkan salam maksimal
3 kali dan Tidak boleh mengetuk pintu, tapi sebaiknya menunggu sampai guru
keluar.
6.
Menjauhi
hal-hal yang dibenci oleh guru.
7.
Mematuhi
perintahnya asal tidak bertentangan dengan agama.
8.
Tidak
boleh bertanya sesuatu ketika bertemu dijalan, bahkan melihatnya, hingga guru
itu sampai pada tempatnya atau rumahnya atau tempat duduknya.
9.
Tidak
boleh berburuk sangka terhadap guru, ketika guru berbuat kemungkaran (pekerjaan
yang tidak dirhidoi allah) yang nyata.
10.
Menghormati
putra-putranya, dan semua orang yang ada hubungan keluarga dengannya. syaikh
Burhanudin, pengarang kitab al-Hidayah pernah menceritakan suatu kisah kepada
syaikh az-Zurnuji dan murid-murid beliau yang lain bahwa: ada salah seorang
pembesar Negeri Bukhara duduk dalam suatu Majlis pengajian, dan ketika di tengah-tengah
pengajian, dia sering berdiri. Kemudian bertanyalah teman-temannya yang ikut
serta dalam pengajian itu. Mengapa engkau berbuat demikian? Lalu ia menjawab:
sungguh, putra guruku sedang bermain dijalan. Oleh karena itu, jika aku
melihatnya maka aku langsung berdiri untuk menghormatinya.
KEUTAMAAN MEMPELAJARI DAN MEMBACA AL-QUR’AN
Al-Qur’an merupakan kalam ilahi yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw, melalui perantara malaikat Jibril, yang diawali dengan surah
fatihah dan diakhiri dengan surah an-nas. Dan bernilai ibadah serta ganjaran
pahala yang besar bagi orang yang membacanya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam
hadis Qudsi:
Artinya:”
diriwayatkan oleh Abu Sa’id, Rasulullah saw bersabda: Allah swt berfirman:
siapa-siapa yang disibukkan dari memohon kepada-Ku karena membaca al-Qur’an,
maka aku akan berikan dia sebaik-baik ganjaran orang yang memohon. Kelebihan
firman allah dari semua perkataan adalah seperti kelebihan Allah dari semua
Makhluk-Nya”
Qs.faathir:
29
وَرُوِيُنَا
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّنِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ. قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: خَيْرُكُمْ /َنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ
وَعَلَّمَهُ
“dan diriwayatkan kepada kami, dari Usman bin
affan ra, beliau berkata: Rasulullah saw bersabda: orang yang paling baik
diantara kamu ialah, orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengamalkannya”
Disamping mempelajari dan membaca al-Qur’an, disebutkan juga
tentang ganjaran bagi orang-orang yang mau untuk menghafal al-qur’an. Dalam
hadis riwayat Ibnu Majah disebutkan.
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ
قَرَأَ الْقُرْآنَ وَحَفِظَهُ أَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ وَشَفَّعَهُ فِى
عَشَرَةٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ كُلُّهُمْ قَدِ اسْتَوْجَبَ النَّأرَ
“barang siapa yang membaca al-Qur’an dan menghafalkannya, niscaya
Allah swt akan memasukkannya kedalam surge dan menganugerahinya hak untuk
memberikan syafa’at kepada sepuluh (10) orang keluarganya yang telah ditetapkan
sebagai penghuni neraka.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar